Makara ; mahluk penjaga gerbang . Biasanya ditemukan dalam pahatan pintu-pintu candi. Dan percayakah Anda bahwa setiap manusia memiliki 'penjaga gerbang'nya sendiri? Jika Anda bertanya soal kalimat itu, Anda harus curiga kemana nurani Anda pergi! Sebab, itulah, sang nurani, penjaga gerbang Anda ; batas antara dua sisi berbeda yang ada dalam setiap manusia - jiwa dan raganya. Itu pula sebabnya, kata 'Bacalah' - kata pertama dalam ayat pertama, surat pertama pada kitab suci saya tidak selalu berarti begitu. Jadi mulailah mencari arti yang sebenarnya. Walau terdengar absurd...

Kamis, 20 Oktober 2011

DIMANAKAH SEMAK BELUKAR? DIMANAKAH ELANG?


Tahun 1854, Pemimpin Besar Orang Kulit Putih di Washington menyatakan keinginan untuk membeli tanah milik orang Indian yang luas dan berjanji akan memberikan mereka tanah perlindungan. Jawaban Kepala Suku Indian Seattle – ditulis di sini secara lengkap – dianggap sebagaipernyataan mengenai hubungan antara manusia dan lingkungan hidup yang indah.

...

Udara sangat berharga bagi orang kulit merah, karena semua berbagi nafas dengannya – binatang, pohon dan manusia. Orang kulit putih tidak memperhatikan udara yang dihirup. Seperti orang yang sudah mati beberapa hari, ia kebal dengan bau busuk.

Jika tanah ini kami jual kepada Tuan, Tuan harus ingat kalau udara sangat penting bagi kami, kalau udara membagi esensinya dengan semua yang ia tunjang kehidupannya. Angin yang memberi nafas pertama kepada kakek kami juga menerima nafas terakhir darinya. Jika kami menjual tanah kepada Tuan, Tuan harus memisahkan dan memuliakannya sebagai tempat dimana orang kulit putih pun dapat menikmati angin, yang dipermanis oleh aroma bebungaan padang rumput.

Jadi kami akan mempertimbangkan permintaan Tuan untuk membeli tanah kami. Jika kami setuju, saya mau mengajukan satu syarat. Orang kulit putih harus memperlakukan binatang-binatang di atas tanah ini sebagai saudara laki-laki. Saya orang biadab dan saya tidak mengerti cara lainnya.

Saya telah melihat ribuan kerbau yang membusuk di padang rumput, ditinggalkan begitu saja oleh orang kulit putih yang menembakinya dari kereta api yang sedang berjalan. Saya orang biadab dan tidak mengerti kepada kuda besi berasap dianggap lebih penting dari pada kerbau yang kami bunuh demi hanya untuk menyambung hidup.

Apakah artinya manusia tanpa binatang? Jika semua binatang punah, manusia akan mati karena kesepian yang luar biasa. Karena apapun yang terjadi pada binatang akan terjadi pula secara cepat pada manusia. Semua hal saling bertalian.

Tuan harus mengajari anak-anak Tuan kalau tanah di bawah telapak kaki mereka adalah abu dari kakek-kakek Tuan. Agar mereka menghargai tanah, ceritakanlah kepada mereka kalau bumi ini kaya dengan kehidupan. Ajarkanlah kepada anak-anak Tuan seperti kami mengajarkan kepada anak-anak kami, bahwa bumi adalah ibu kita. Apa yang terjadi pada bumi akan terjadi pada anak-anak kami. Jika orang meludahi tanah, maka ia meludahi dirinya sendiri.

Yang kami ketahui bumi tidak dimiliki orang. Oranglah yang dimiliki bumi. Kami tahu, semua hal saling bertalian. Seperti darah yang menyatukan keluarga. Apa yang terjadi dengan bumi akan terjadi pada anak-anak kami. Manusia tidak merajut jaring-jaring kehidupan. Ia hanyalah bagian kecil dari padanya. Apa yang ia perbuat terhadap jaring kehidupan adalah tindakan yang dilakukan terhadap dirinya sendiri. Bahkan orang kulit putih, yang Tuhannya berjalan dan berbicara dengannya seperti teman kepada teman, tidak dapat dikecualikan dari nasib bersama. Kita semua pada akhirnya bersaudara. Kita akan melihatnya. Satu hal yang kita ketahui, yang pada suatu hari akan disadari pula oleh orang kulit putih – Tuhan kita adalah Tuhan yang sama.

Sekarang Tuan boleh berpendapat bahwa Tuan memiliki Dia, sebagaimana Tuan ingin memiliki tanah kami. Tetapi tidak mungkin Tuan memilki Dia sendiri. Dia adalah Tuhan dari semua manusia, yang perhatiannya sama besar baik kepada orang kulit merah maupun orang kulit putih. Bumi ini amat berharga bagi Dia. Merusak bumi akan membangkitkan balas dendam Sang Pencipta. Orang kulit putih juga akan lenyap, mungkin lebih cepat dari suku-suku lainnya. Kotorilah ranjang Tuan, maka suatu malam Tuan akan tercekik oleh kotoran Tuan sendiri.

Pada saat Tuan mati, Tuan akan bersinar terang, dibekali kekuatan Tuhan yang membawa Tuan ke tanah ini, untuk tujuan istimewa Tuan, kekuasaan atas tanah ini dan atas orang kulit merah.

Takdir adalah suatu misteri bagi kami, karena kami tidak tahu kapan semua kerbau habis disembelih, kuda liar dijinakan, sudut-sudut rahasia hutan dipenuhi bau orang banyak dan bukit-bukit dipenuhi kabel-kabel berbicara.

Di manakah semak belukar? Hilang.
Di manakah elang? Lenyap.
Di sinilah kehidupan berakhir.
Dan, kehidupan baru pun dimulai!





















2 komentar: